Bedah Buku “Dunia dalam Gengaman Bung Karno"

By Admin

nusakini.com--Sekretariat Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan telah menyelenggarakan acara Bedah Buku berjudul “Dunia dalam Genggaman Bung Karno". Kamis (2/3).

Buku ini yang ditulis oleh Sigit Aris Prasetyo, seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri. Buku dengan Kata Pengantar yang ditulis oleh Menteri Luar Negeri ini menggambarkan kepiawaian Presiden Soekarno dalam berdiplomasi.  

Bung Karno secara cerdas memanfaatkan persahabatannya dengan para pemimpin dan tokoh terkemuka dunia, seperti John F. Kennedy, Nikita Kruschev, Mao Zedong, Josip Broz Tito, Nehru, dan lain lain, demi memajukan kepentingan bangsa dan negara.

Dalam berhubungan dengan negara dan pemimpin negara lain, Bung Karno telah berhasil menembus berbagai sekat ideologi, politik, ekonomi, sosial maupun budaya untuk menempatkan Indonesia sejajar dengan negara lain, sebuah perwujudan nyata dari prinsip politik luar negeri bebas aktif. 

Bedah buku dibuka oleh Wakil Menteri Luar Negeri dan menghadirkan Sigit Aris Prasetyo (penulis, sebagai pemapar), Dr. Asvi Warman (Sejarahwan LIPI, sebagai pembahas), Peter Kasenda (Dosen pada Universitas Bung Karno sekaligus Peneliti di Institute Penelitian Sosial, sebagai pembahas), dan Prof. Susanto Zuhdi (Guru Besar Sejarah Universitas Indonesia, sebagai moderator).

Acara dihadiri oleh beberapa pejabat eselon 1 dan 2 di lingkungan Kementerian Luar Negeri, beberapa mantan Duta Besar RI, karyawan, serta masyarakat umum yang terdiri dari mahasiswa, penulis, pemerhati sastra dan pecinta Soekarno. 

Sebelum acara dimulai, Kepala BPPK memberikan laporan mengenai maksud dan tujuan dari penyelenggaraan acara tersebut, yaitu sebagai wahana untuk melakukan diseminasi pengetahuan, terutama di bidang hubungan internasional dan kebijakan luar negeri.

Pada sambutan pembukaan, Wakil Menteri Luar Negeri menyampaikan bahwa buku ini melengkapi ratusan buku tentang Soekarno yang telah ditulis baik di dalam maupun luar negeri.

Banyak ide dan pemikiran Bung Karno yang masih relevan dengan situasi pada saat ini, seperti Pancasila, nasionalisme, anti-imperialisme, gotong-royong, dan konsep Trisakti (kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan) yang menjadi bagian penting dari visi dan misi pemerintah pada saat ini.  

Pada sesi diskusi, para peserta mendapatkan kesempatan untuk mendalami ide dan pemikiran penulis serta memberikan berbagai masukan konstruktif terhadap penulisan buku.(p/ab)